Powered By Blogger

Selasa, 24 Mei 2011

5 Indra


Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia, Indera atau indria merupakan alat penghubung/kontak antara jiwa dalam wujud kesadaran rohani diri dengan material lingkungan. Dalam ajaran Hindu indria ada sebelas macam dan disebut sebagai eka dasa indriya.
Lima macam indera berfungsi sebagai alat sensor dalam bahasa Sansekertanya disebut panca budi indriya dan dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai panca indera yaitu:
1. Alat pembantu untuk melihat (mata).
2. Alat pembantu untuk mengecap (lidah).
3. Alat pembantu untuk membau (hidung).
4. Alat pembantu untuk mendengar (telinga).
5. Alat pembantu untuk merasakan (kulit/indera peraba).
Lima jenis lagi disebut panca budi indria sebagai alat gerak yaitu tangan untuk mengambil, kaki untuk berjalan, anus untuk membuang air, mulut sampai hidung untuk bicara-bernapas-makan, alat kelamin untuk menikmati hubungan kelamin.
Indria yang kesebelas merupakan indera utama yang mengontrol jalannya kesepuluh indera yang lain. Indera kesebelas ini adalah pikiran sebagai kendali segala aktivitas diri.
Selain ke sebelas indera yang dimaksud diatas , ada indra - indra lain yang dalam kehidupan nyata lebih mudah untuk diingat , dan dihapal.
5 indra yang dimaksud adalah :
1.    Indra bruggman. Yang secara kasat mata mewakili pria yang berwajah enak di pandang.
2.    Indra herlambang. Yang mampu membuat kelucuan dengan mimik atau kata – katanya.
3.    Indra bekti. Yang cerewet serta mampu bernyanyi.
4.    Indra birowo. Yang lucu dengan gaya dan ucapannya yang asal
5.    Indra lesmana. Yang memiliki wajah lumayan dan kemampuan dalam bidang seni musik.
Kelima orang indra ini juga melengkapi kebutuhan hidup manusia, yang sering kali haus akan seni dan hiburan serta gosip tentunya


Rabu, 18 Mei 2011

Josh Grobach



            Terlahir di kota kecil bukan sebuah hambatan yang berarti buat seorang Joshua . Sejak kecil Joshua sangat suka menyanyi.  Hanya butuh sekali waktu untuk mendengarkan sebuah lagu , maka dengan segera ia dapat hapal dan menyanyikan kembali lagu tersebut. Kota tempat joshua kecil tinggal mempunyai keterbatasan ragam lagu yang dapat ia pelajari, hapal dan nyanyikan. Kebanyakan lagu - lagu daerah setempat , atau lagu - lagu wajib yang diajarkan di sekolah , paling bagus yah lagu - lagu dangdut atau melayu yang dapat ia dengar melalui radio milik tetangga.
            Menjelang dewasa Joshua pun berkesempatan menempuh pendidikan yang lebih tinggi di daerah yang lebih kota dibanding tempat kelahirannya. Selain bersekolah , ia pun nongkrong di toko – toko kaset di kota itu hanya untuk mendengarkan dan menghapalkan lagu – lagu yang diputar di toko tersebut. Itung – itung belajar sambil bergoyang pikirnya. Lantas Joshua pun berpikir , ia harus bekerja untuk mendapatkan uang , guna membeli sebuah radio kecil. Radio kecil yang dapat memenuhi hobinya menyanyi. Lalu joshua pun mencoba menawarkan diri , untuk menjadi pelayan di toko – toko di sekitar pasar . Joshua hanya dapat bekerja selepas sekolah , jadi sangat sulit toko -toko di situ untuk mau menerimanya bekerja. Tetapi ada sebuah keberuntungan , toko kaset tempat joshua suka menongkrong , akhirnya iba kepadanya , dan mau menirimanya kerja paruh waktu. Joshua pun girang bukan kepalang , sekali lagi ia dapat menyelam sambil minum air, bekerja, berjoget, dapet ilmu, dapet uang, dan radio kecil yang menjadi impiannya dapat ia beli setelah dua tiga bulan ia bekerja. Tetapi joshua juga tidak melupakan sekolahnya, ia tetap rajin bersekolah, karena ia tahu bahwa orang tuanya bersusah payah mencari unag sehingga ia dapat bersekolah.
            Selang beberapa tahun ,  Joshua berhasil menamatkan sekolahnya , ia tidak dapat menlanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi , maka ia memutuskan untuk bekerja, sambil terus memperdalam ilmu menyanyinya. Joshua merupakan pegawai yang sangat rajin , maka sang majikan pun sangat senang kepadanya dan sering kali memberinya bonus. Setiap kali gajian , Joshua selalu menyisihkan uangnya untuk di tabung dan untuk ia kirimkan kepada orang tuanya di kampung. Gaji Joshua tidak banyak , yah sekitaran UMR lah , tapi ia sangat irit,  sehingga semua kebutuhannya dapat tercukupi walau gajinya sudah ia sisihkan. Joshua menabung untuk membeli peralatan musik dan sound system. Wah ...akan sangat lama kelihatannya mimpi Joshua akan menjadi nyata , karena apa yang diinginkannya bukanlah barang yang harganya murah.
            Sehabis bekerja biasanya Joshua belatih alat musik, kebetulan anak majikannya mempunyai alat – alat musik yang komplit dan anak majikannya cukup berbaik hati meminjamkan semua alat – alat tersebut untuk dipakai oleh Joshua, bahkan Joshua juga diajarkan serta dilatih menjadi mahir bermain musik.  Majikan Joshua diam – diam memperhatikan bakat Joshua, dan mengetahui bahwa Joshua sangat ingin memiliki seperangkat alat musik dan sound system . Tepat 5 tahun Joshua bekerja , karena kerajinannya maka Joshua diberi bonus , seperangkat alat musik beserta sound systemnya , memang bukan yang baru , tetapi semua adalah bekas alat musik dan sound system anak majikannya. Dan anak majikan Joshua mendapatkan semua peralatan musik yang baru dari ayahnya. Betapa bahagianya Joshua, mendapatkan bonus , seperangkat alat musik dan sound system, sebuah impi yang lama hendak ia raih. Joshua pun pamit untuk pulang ke daerahnya. Ia pun berhenti bekerja , karena hendak mengembangkan kemampuannya bermusik serta mendidik anak – anak muda di daerahnya untuk dapat bermusik juga seperti dirinya.

            Sesampainya di kampung , Joshua mulai memamerkan kemampuannya , semua sound system dan alat musik di taruhnya di dalam gerobak , dan ia bawa keliling kampung. Joshua memainkan musiknya di tengah kampung . Semua orang kampung berkerumun untuk menonton kebolehan Joshua. Walau musiknya terdengar aneh , tetap saja orang kampung enggan beranjak sebelum Joshua menyudahi aksinya. Selera musik Joshua cukup aneh, ia sangat menggemari musik seriosa. Maka ia pun selalu memainkan musik dan lagu – lagu seriosa pada aksinya. Ia ingin mengembangkan musik seriosa di kampungnya .  padahal orang – orang kampung lebih menyukai musik dangdut dan melayu. Joshua tak mudah putus asa, dia selalu keliling kampung dan memainkan musik dan lagu seriosanya. Selain itu Joshua juga mengajarkan pemuda kampung cara – cara bermain musik. Tentunya musik seriosa atau musik klasik. Karena Joshua mengagumi salah satu penyanyi seriosa internasional yang bernama Josh Groban ,serta komposer musik klasik Johan sebastian Bach maka ia menamakan dirinya Josh Grobach. Dimana dengan musik gerobak ia berusaha mengembangkan dan mempopulerkan lagu seriosa di kampung – kampung . Joshua selalu berkata orang kampung juga boleh punya selera musik, orang kampung juga boleh nyanyi seriosa. Usaha Josh Grobachtampaknya tak sia – sia , orang – orang kampung mulai menyukai pertunjukannya , Josh Grobach sekarang sudah mempunyai pemain musik tambahan , anak – anak muda kampung yang sudah dapat sedikit – sedikit memainkan musik diajaknya ikut shownya. Walau penghasilannya tak banyak hasil saweran warga kampung , tapi Josh Grobach mulai tenar ,  ada satu atau dua resepsi pernikahan di kampung yang meminta Josh Grobach untuk tampil, walau hanya sebentar. 

            Josh Gerobak mungkin aneh tapi semangatnya dan niat tulusnya tak pernah pudar!  Setiap insan mempunyai selera yang berbeda, menyukai lagu seriosa dan musik klasik adalah sebuah hak , tak perduli ia lahir di kampung atau di kota, tinggal di desa atau di kota metropolitan. Yang penting Asikkkkkk !

Senin, 16 Mei 2011

Mancing


            Perjalanan cukup jauh harus ditempuh untuk mendapatkan lokasi memancing yang spesial , yang dimaksud spesial disini adalah sebuah tempat pemancingan yang banyak ikannya. Di sini lokasi tersebut adalah sebuah empang, empang milik sorang juragan bernama Minan. Empang Pak Minan terkenal banyak ikannya, walau ikan – ikan tersebut tidak diberi makan, tetapi besar sendiri oleh makanan alam. Pak Minan memang benar – benar juragan, kita bisa memilih sendiri kolam atau emapang yang kita inginkan , setiap empang berisi ikan yang berbeda – beda. Yang dilarang adalah empang yang berisi ikan yang belum besar sehingga akan tersia- sia bila terkena kail, ikan mati tetapi masih terlalu kecil sehingga tidak layak untuk dimakan. 

Ada juga empang yang dilarang dipancing, yani empang yang berisi ikan gurame padang , selain harganya cukup mahal , ikan – ikan gurame padang tersebut belumlah cukup besar.  Ikan gurame padang memiliki nilai jual yang cukup baik , di toko ikan hias , ikan tersebut bisa mencapai 50 ribu rupiah seekor untuk ukuran setelapak tangan anak kecil.  Wah harga yang cukup baik , entah harga bila sudah mencapai satu kilo satu ekornya, yang berarti ukuran ikan gurame yang sesuai standar restoran.

            Memancing merupakan kegiatan yang susah- susah gampang , kadang kala kita membutuhkan waktu yang sangat lama hanya untuk mendapatkan satu ekor ikan. Kuncinya , kita tidak boleh mudah putus asa, harus tetap berusaha, entah berpindah lokasi , atau sekedar mengganti umpan. Seringkali kita dibuat ngiri oleh pemancing lain manakala pemancing tersebut mampu mendapatkan ikan yang cukup mudah dan banyak. Mungkin faktor keberuntungan juga mempengaruhi selain faktor kemampuan teknik memancing serta faktor umpan yang pas dan tepat sesuai dengan jenis ikan. Ikan mas misalnya membutuhkan umpan yang berbau sangat amis , sehingga menarik perhatian ikan mas tersebut untuk memakan umpan yang sudah dipasang di mata kail. Bila tidak tepat umpannya , memancing ikan mas adalah pekerjaan yang bikin bete, karena membutuhkan waktu yang sangat lama hanya untuk mendapatkan satu ekor ikan mas saja, padahal tersedia banyak ikan mas di empang tersebut. Kata para pemancing , memancing ikan mas cukup sulit, lebih sulit dibanding memancing ikan mujair. Yang tergampang menurut saya , yah memancing ikan gurame atau ikan lele. Mereka sangat rakus , hampir semua umpan yang kita gunakan akan dimakan atau disambut oleh ikan gurame atau ikan lele.

Ada perasaan gembira yang tak dapat terbeli ketika berhasil mendapatkan seekor ikan. Seekor ikan yang terkait di mata kail pancing, akan menyiratkan senyuman atau tawa di wajah pemancing. Sebaliknya raut wajah akan muram dan masam manakala sang pemancing belum juga mendapatkan ikan padahal ia sudah berusaha cukup lama. Ada seni dan teknik memancing yang didukung oleh berbagai faktor yang membuat memancing menjadi kegiatan yang mengasikkan, menggembirakan, walau kita juga mesti berhitung akan sejumlah uang yang dikeluarkan. Intinya Empang Pak Minan ....Mantap ! ikannya banyak dan besar – besar ! yuk mancing lagi !

Minggu, 15 Mei 2011

Bahayanya Secangkir Kopi








            Mencoba berekreasi pada akhir minggu, bersama dengan kakak  , kakak ipar serta seorang keponakan pergi ke daerah Sentul , Bogor.  Kami berencana untuk mengobor , mengobor adalah mencari katak di malam hari dengan menggunakan bantuan lampu yang terbuat dari lampu mobil bekas serta bongkahan karbit sebagai bahan bakar. Kami berangkat sore menjelang malam , karena memang ingin melakukan kegiatan mengobor pada waktu pergantian malam, Pada waktu pukul 01 pagi adalah waktu yang tepat untuk melakukan pencarian katak atau kodok.
            Pada pukul 10 malam , tibalah kami di rumah sederhana yang memang sengaja dibangun untuk tempat beristirahat bila akhir minggu tiba. Singkat cerita adalah kami meminjam sebuah vila yang berada di daerah Babakan Madang , Sentul, Bogor. Rencana awalnya kegiatan mengobor kami akan dipandu oleh seorang penduduk asli yang juga merupakan centeng atau penjaga vila yang bernama Anim. Selang beberapa menit sejak kami tiba, maka kakakku berinisiatif untuk menyalakan kembang api sebagai pertanda kehadiran kami , maklum seperti jaman perang , karena si centeng tidak memiliki telepon selular, dan bila kita harus pergi ke rumahnya , perjalanannya cukup jauh.
            Biasanya tanda kembang api ini cukup efektif , karena selain suaranya menggelegar , kembang api yang dihasilkan juga cukup di meriah dilangit. Tetapi kali ini terlihat tidak seperti biasanya. Sang centeng belum juga hadir setelah 2 kali kembang api dinyalakan, tunggu punya tunggu , sudah setengah jam berlalu, maka saya berinisiatif untuk membuat kopi , buat berramai – ramai , karena kantuk dan bosan sudah mulai menyerang. Nah pada bagian selanjutnya cerita yang cukup seru akan dimulai.
            Saya menawarkan membuat kopi kepada kakak ipar saya , dan diapun tertarik ! maka saya berjalan ke arah dapur, mencoba memasak air . Beberapa kali mencoba menyalakan kompor gas , namun sang kompor tidak juga mau menyala. Kompor sempat menyala satu kali dengan api yang sangat besar , maka saya memutuskan mematikannya kembali. Melihat kesulitan yang saya hadapi, kakak saya pun menghampiri saya di dapur , mencoba membantu dengan mengubah aturan tekanan yang ada pada regulator tabung gas, katanya , terlalu besar , maka dikecilkan. Saya pun mencoba menghidupkan kembali kompor gas tersebut . Cetak ...cetek....cetak ...cetek , kompor tak juga mau menyala. Saya tak putus asa , saya pun terus mencoba , cetak ...cetek...cetak ...cetek , kompor pun menyala, besar sekali apinya , karena ngeri , maka saya matikan kembali kompornya. Kembali mencoba menghidupkannya , cetak ...cetek ....Bummmmm ! api besar menyala pada kompor , saya pun kaget setengah mati , secara reflek saya mencoba mematikan kompor tersebut , apa daya , tombolnya sudah tak berfungsi , api tak dapat dimatikan. Saya dan kakak saya tak sempat berpikir panjang , maka kami memutuskan untuk melarikan diri ke tempat yang aman sebelum si tabung ikut meledak. Karena panik kami tak berpikir untuk mencopot regulator pada tabung gas. Hak yang merupakan usaha yang gampang untuk segera memadamkan api yang menyala.

            Keponakan saya yang berada tak jauh dari lokasi dapur dan sedang memperhatikan kami , mencoba menyalakan kompor , ikutan panik melihat kompor sudah meledak dan menyala besar sekali, kami bukan peminjam villa yang tidak bertanggung jawab , maka kami pun segera mencari air , untuk mencoba memadamkan api yang menyala di kompor. Kami secara bergantian mengambil air dari kamar mandi yang berada tak jauh dari dapur , sayangnya air di kamar mandi tidaklah banyak, sebentar saja habis sudah persediaan , sementara api menyala dengan garangnya. Listrik telah dimatikan karena takut api yang merambat , dan untuk amannya sekering listrik pun diturunkan. Kami pikir selain berbahaya membiarkan listrik tetap hidup, juga karena listrik juga tidak dapat digunakan untuk menghidupkan pompa air, letak pompa air yang berada di bawah kompor , membuat pompa air tersebut kehilangan fungsi untuk memudahkan kami memperoleh air. Terlalu berbahaya medekati lokasi dekat kompor walau Cuma sekedar memasang steker atau colokan mesin air.
            Dalam gelap kami terus berpikir , gimana mendapatkan air , guna memadamkan api ? Ahkk.....Ada 2 buah kolam di bawah villa . dari situ kami dapat mengambil air , walau jaraknya menurun dan lumayan jauh . tak ada cara lain , mengambil air dari kolam di bawah villa harus dilakukan. Saya beserta keponakan saya , yang bertugas menuruni tangga yang cukup licin dengan 2 buah ember di tangan untuk mengambil air di kolam. Karena lelah dan licin saya sempat satu atau dua kali terjatuh di tangga. Terpeleset karena beban berat di tangan serta tangga licin yang tak mau di ajak kompromi, Di ujung tangga sudah siap , kakak ipar saya untuk melakukan estafet , mengambil ember lalu membawanya ke dapur , di dapur kakak saya bertugas menyiramkan air dalam ember ke arah kompor , letak dapur yang berada di bawah ruang tengah memudahkan kakak saya untuk sedit berlindung di tembok , andai- andai api menyambar tabung gas dan meledak. Proses estafet pemadam kebakaran dadakan mengambil air , dan menyiram kompor , memakan waktu satu setengah jam , sampai akhirnya api padam. Gas di dalam tabung LPG 3 kg itu habis. Puji Tuhan !!! Puji Tuhan !!! Puji Tuhan !!! Sebuah pendidikan pemadam kebarakan yang diselengagarakan dan diikuti secara kilat dan sukses oleh 4 pria.
Lelah bukan kepalang , tapi lega karena kompor meledak tetapi tabung aman , rumah yang kami pinjam pun aman dari kebakaran. Hanya sebuah kompor yang rusak , dan banjir di daerah dapur yang dapat dihitung sebagai kerugian materiil. Di akhir petualangan pemadaman ini , saya melihat beberapa hal yang penting untuk menjadi pelajaran di kemudian hari :
1.     Kompor gas tersebut ternyata didapat dari hadiah , dan kualitasnya tidak dapat dipertanggung jawabkan ( ingat kompor pembagian dari pemerintah , dalam rangka konversi minyak tanah ke gas , cukup memakan banyak korban ). Cek apakah barang- barang yang didapat dari hadiah itu layak pakai atau tidak !
2.     Sediakan selalu tabung pemadam api di rumah , dimanapun rumah itu berada, karena bahaya kebakaran sangat tidak terduga datangnya.
3.     Berhati – hati menggunakan kompor gas , bila kompor tidak menyala dalam 3 kali usaha , maka hentikan usaha tersebut, tunggu beberapa saat sampai gas yang keluar menghilang , barulah memulai untuk menyalakan lagi kompor gas tersebut . Bila tidak juga bisa menyala, segera servis kompor gas tersebut.
4.     Jangan panik bila kompor gas menyala secara ganas , segera cabut regulator pada tabung gas ! Ingat ! usahakan regulator tabung gas selalu pada keadaan , mudah untuk dilepaskan, tidak berada pada posisi yang sulit.
5.     Cek kompor gas dan regulator anda, jaga – jaga aja sieh ! apa semua dalam keadaan baik ?
6.     Mengobor kodok ternyata bukan pekerjaan mudah.
7.     Secangkir kopi memang bisa menyegarkan tubuh kita walau kopi tersebut belum sempat terseduh !
8.     Terima Kasih kepada yang kuasa buat pengalaman yang tak terlupakan dan atas perlindunganNya kepada saya dan keluarga.

Selasa, 03 Mei 2011

Air Suling








          Air merupakan sumber kehidupan , bumi tempat kita tinggal sebagian wilayahnya juga terisi oleh air. Sayangnya seiring dengan bertambahnya usia bumi beriringan pula dengan bertambahnya tingkat pencemaran lingkungan , yang mau tidak mau juga merusak kemurnian sumber daya air.
Berbagai cara sekarang dilakukan oleh orang untuk mendapatkan air yang bersih serta dapat dikonsumsi sesuai dengan standart kesehatan.
          Produk – produk air kemasan muncul dengan berbagai merk, untuk versi ekonomis juga mengemuka air isi ulang yang diyakini merupakan air dari kaki pegunungan. Karena sulitnya mendapatkan air yang bersih dan higienis,  di kota kota besar seperti Jakarta kita tidak lagi dapat mengandalkan air tanah , air sumur , untuk kita konsumsi sebagai air minum atau air untuk memasak.
          Melihat bahwa kesulitan akan air ini dapat dijadikan sebuah peluang usaha, maka seorang teman, mempunyai sebuah ide. Sebut saja si nyai , karena kebetulan temen saya itu memang seorang wanita. Nyai memiliki keinginan untuk memiliki usaha air suling . Sebagai teman tentu saja saya merespon secara positif ide tersebut. Walau dalam hati , ehmmm ....membutuhkan dana banyak untuk mewujudkan ide ini , karena yang saya tau temen saya si nyai ini tinggal di pesisir pantai , maka pastilah ia ingin memanfaatkan air laut . Air laut tersebut nantinya akan difilterasi atau disuling menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi. Tetapi menurut pengentahuan saya , teknologi penyulingan air laut masih relatif cukup mahal. Maka saya memutuskan untuk mendengarkan terlebih dahulu mengenai ide usaha air suling versi nyai.
          Nyai bercerita dengan yakin dan gamblang bahwa ide usahanya merupakan ide yang brilian dan sangat menguntungkan. Dengan modal yang relatif sangat sedikit tetapi dapat menghasilkan uang yang cukup banyak. Yang menjadi kesulitan adalah mencari pangsa pasar , karena sebagai produk baru , produk tersebut membutuhkan kepercayaan dari masyarakat sehingga produk tersebut memiliki daya beli. Nah ! menumbuhkan kepercayaan dari masayarakat untuk membeli produk air suling inilah yang menjadi bagian tersulit kata Nyai. Karena industrinya masih dalam sekala kecil atau dapat dikatakan industri rumahan maka Nyai tidak dapat mengandalkan promosi atau iklan yang berlebihan, sarana untuk itu paling – paling adalah rayuan dari mulut ke telinga . sekali lagi sebagai teman saya hanya bisa mendukung , walau saya belum mengetahui secara gamblang usaha air suling versi apa yang mau dilakukan oleh Nyai.
Saya akhirnya bertanya kepada Nyai , bahan dasar air suling ini air laut yang di pantai ? iyah ! sahut Nyai ! 
Oh ! kata saya . lalu saya pun melanjutkan dengan pertanyaan berikut ? mau diapakan air laut itu ? ditampung di mana ? Dengan santai nyai menjawab : udahlah tenang ajah ! nanti juga kamu tau !
Lalu Nyai pergi ke pasar untuk membeli keperluan industri air suling ini.
          Sepulangnya dari pasar , saya melihat Nyai membawa beberapa buah ember ukuran besar , sebuah gayung , dan ada sebuah suling menyelip di pinggangnya. Apa – apaan ini ? tanyaku dalam hati !
Setelah menunggu beberapa lama , akhirnya Nyai memulai ! Nyai mulai mengumpulkan air laut di pantai dekat rumahnya , menaruhnya di dalam ember. Setelah terkumpul beberapa ember lalu Nyai pun bersila di dekat ember – ember tersebut . Dan mulailah Nyai memainkan sulingnya . Cukup merdu ! selesai sebuah lagu Nyai mainkan dengan sulingnya. Lalu Nyai pun berkata kepada saya , bahwa proses pembuatan air suling telah selesai , sekarang tinggal memasukkannya ke dalam botol – botol dan mulai menjualnya. Air ini berkhasiat kata Nyai , air ini mampu membuat orang yang meminumnya menjadi rileks dan bahagia. . Seberapa dahsyat khasiat air suling ini tergantung tingkat konsentrasi nyai dalam memainkan lagu menggunakan suling serta berapa banyak jumlah lagu yang dimainkan
          Tak sanggup berkata apa – apa . sekali sebagai teman saya hanya bisa tersenyum dan langsung terbersit dalam benak saya , pantes bagian tersulit adalah mencari orang yang percaya dan mau mengkonsumsi air ini ! Ada – ada saja cara orang untuk mencari penghasilan :)