Air merupakan sumber kehidupan , bumi tempat kita tinggal sebagian wilayahnya juga terisi oleh air. Sayangnya seiring dengan bertambahnya usia bumi beriringan pula dengan bertambahnya tingkat pencemaran lingkungan , yang mau tidak mau juga merusak kemurnian sumber daya air.
Berbagai cara sekarang dilakukan oleh orang untuk mendapatkan air yang bersih serta dapat dikonsumsi sesuai dengan standart kesehatan.
Produk – produk air kemasan muncul dengan berbagai merk, untuk versi ekonomis juga mengemuka air isi ulang yang diyakini merupakan air dari kaki pegunungan. Karena sulitnya mendapatkan air yang bersih dan higienis, di kota kota besar seperti Jakarta kita tidak lagi dapat mengandalkan air tanah , air sumur , untuk kita konsumsi sebagai air minum atau air untuk memasak.
Melihat bahwa kesulitan akan air ini dapat dijadikan sebuah peluang usaha, maka seorang teman, mempunyai sebuah ide. Sebut saja si nyai , karena kebetulan temen saya itu memang seorang wanita. Nyai memiliki keinginan untuk memiliki usaha air suling . Sebagai teman tentu saja saya merespon secara positif ide tersebut. Walau dalam hati , ehmmm ....membutuhkan dana banyak untuk mewujudkan ide ini , karena yang saya tau temen saya si nyai ini tinggal di pesisir pantai , maka pastilah ia ingin memanfaatkan air laut . Air laut tersebut nantinya akan difilterasi atau disuling menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi. Tetapi menurut pengentahuan saya , teknologi penyulingan air laut masih relatif cukup mahal. Maka saya memutuskan untuk mendengarkan terlebih dahulu mengenai ide usaha air suling versi nyai.
Nyai bercerita dengan yakin dan gamblang bahwa ide usahanya merupakan ide yang brilian dan sangat menguntungkan. Dengan modal yang relatif sangat sedikit tetapi dapat menghasilkan uang yang cukup banyak. Yang menjadi kesulitan adalah mencari pangsa pasar , karena sebagai produk baru , produk tersebut membutuhkan kepercayaan dari masyarakat sehingga produk tersebut memiliki daya beli. Nah ! menumbuhkan kepercayaan dari masayarakat untuk membeli produk air suling inilah yang menjadi bagian tersulit kata Nyai. Karena industrinya masih dalam sekala kecil atau dapat dikatakan industri rumahan maka Nyai tidak dapat mengandalkan promosi atau iklan yang berlebihan, sarana untuk itu paling – paling adalah rayuan dari mulut ke telinga . sekali lagi sebagai teman saya hanya bisa mendukung , walau saya belum mengetahui secara gamblang usaha air suling versi apa yang mau dilakukan oleh Nyai.
Saya akhirnya bertanya kepada Nyai , bahan dasar air suling ini air laut yang di pantai ? iyah ! sahut Nyai !
Oh ! kata saya . lalu saya pun melanjutkan dengan pertanyaan berikut ? mau diapakan air laut itu ? ditampung di mana ? Dengan santai nyai menjawab : udahlah tenang ajah ! nanti juga kamu tau !
Lalu Nyai pergi ke pasar untuk membeli keperluan industri air suling ini.
Sepulangnya dari pasar , saya melihat Nyai membawa beberapa buah ember ukuran besar , sebuah gayung , dan ada sebuah suling menyelip di pinggangnya. Apa – apaan ini ? tanyaku dalam hati !
Setelah menunggu beberapa lama , akhirnya Nyai memulai ! Nyai mulai mengumpulkan air laut di pantai dekat rumahnya , menaruhnya di dalam ember. Setelah terkumpul beberapa ember lalu Nyai pun bersila di dekat ember – ember tersebut . Dan mulailah Nyai memainkan sulingnya . Cukup merdu ! selesai sebuah lagu Nyai mainkan dengan sulingnya. Lalu Nyai pun berkata kepada saya , bahwa proses pembuatan air suling telah selesai , sekarang tinggal memasukkannya ke dalam botol – botol dan mulai menjualnya. Air ini berkhasiat kata Nyai , air ini mampu membuat orang yang meminumnya menjadi rileks dan bahagia. . Seberapa dahsyat khasiat air suling ini tergantung tingkat konsentrasi nyai dalam memainkan lagu menggunakan suling serta berapa banyak jumlah lagu yang dimainkan
Tak sanggup berkata apa – apa . sekali sebagai teman saya hanya bisa tersenyum dan langsung terbersit dalam benak saya , pantes bagian tersulit adalah mencari orang yang percaya dan mau mengkonsumsi air ini ! Ada – ada saja cara orang untuk mencari penghasilan :)
Hebad sekali si Nyai ini, idenya canggih di jaman modern ini... masih mencintai seni budaya sulingnya...mantap Nyaiiiii
BalasHapus