Ketika terbengong- bengong di kamar , mencoba bersantai ria, tidak berhasrat untuk melakukan sesuatu apapun. Keadaan yang tidak boleh berlangsung lama , karena keadaan males super berat ini mengganggu stabilitas kehidupan saya , dimana seharusnya dalam kesehariannya, saya harus berpikir , bekerja untuk mencari nafkah dan bertanggung jawab terhadap hidup. Ahk tapi kali ini biarlah toh hari ini adalah hari minggu , hari yang bolehlah dipergunakan untuk bermalas – malasan.
Sayup – sayup terdengar sebuah suara. Suara yang memanggil – manggil. Tetapi bukan nama saya yang disebutkan , maka suara itupun saya diamkan. Kelihatannya suara tersebut cukup gigih, suara itu pun terus memanggil – manggil. Saya menoleh ke kiri dan ke kanan mencoba mencari sumber suara. Tidak tampak satu mahluk pun di kamar ini , darimana datangnya suara itu ? Rada merinding sebenarnya bulu kuduk, tapi saya mencoba berpikir positif , mungkin suara – suara itu halusinasi saya saja, namanya juga lagi bengong dan melamun.
Suara – suara itu pun semakin sayup terdengar dan saya pun mulai mengantuk. Hoammmmmm......saya pun menguap. Lalu aku dikagetkan dengan suara yang cukup jelas terdengar , seperti orang sedang berteriak di telinga saya. PAPA ! bunyi suara itu ??? papa ....! dalam benakku , kapan saya punya anak ? istri ajah belum punya ? anak yang tercecer pun rasanya tidak, saya menjalani hidup saya dengan lurus – lurus saja, masih teguh pada iman dan kepercayaan yang saya anut. Walaupun terkaget , pikiran – pikiran yang berkutat dengan kejanggalan dengan mudahnya mengalir.
Akhirnya saya memilih untuk mendengarkan suara – suara itu , dan mencoba menjawab, mencoba berkomunikasi . Karena saya pikir gak ada salahnya , mungkin wangsit , pikir saya sambil tertawa.
Mari menyimak bersama :
Suara : Papa ! aku di sini ,
Papa gak bisa liat aku , tapi aku bisa liat papa.
Saya : Papa ? mengapa kamu , memangil saya dengan sebutan itu ?
Saya belum memiliki seorang anak pun , anak angkat pun tidak
Menikah saja saya belum.
Suara : Aku tau semua itu.
Dan aku tetap memanggilmu papa, karena kamu adalah papaku !
Saya : Bagaimana mungkin ?
Suara : Ya ! karena kamu memang papaku !
Saya : Ada apa sieh ini ? aneh – aneh aja !
Suara : Apa yang aneh ? gak ada yang aneh.
Tapi memang tak dapat disangkal ada keanehan di sini.
Saya : Tuhkan bener ! Udah deh , jangan ganggu saya.
Saya lagi asik bengong nieh.
Suara : Mau tau yang anehnya ?
Saya ; Boleh deh!
Suara : Sekian lama aku menunggu untuk dilahirkan ke dunia,
Tapi kesempatan itu tak kunjung tiba !
Bukan hanya aneh tetapi juga sedih.
Saya : Lah !!!
Urusannya apa yah ma saya ? kamu mau lahir ?
Kayaknya kamu salah orang , saya bukan yang berwenang menentukan itu.
Suara : Memang bukan kamu yang menentukan.
Tetapi aku sudah digariskan untuk menjadi anakmu.
Dan aku gak bisa memilih , sudah nasibku.
Kamu adalah papaku .
Saya : ehmmm...kok bisa begini yah ?
Ada – ada ajah !
Suara : Pa ! bisakah aku memohon kepadamu ?
Aku ingin melihat dunia tempat papa tinggal .
Aku bosan menunggu, di sini sepi , temen – temen ku sudah lahir semua.
Saya : Kan tadi saya sudah bilang bahwa , itu bukan wewenang saya.
Suara : Aku mohon !
Saya : Gini yah , kalau pun kamu ditakdirkan menjadi anak saya.
Saya mesti gimana yah , gak ada maksud menunda-nunda kelahiran dirimu.
Tapi kamu kan juga pasti tau dunk , kalo saya belom memiliki pendamping.
Aku belum ketemu ma calon mamamu.
Suara : Mamaku ada. Papa ajah yang terlalu banyak maunya !
Jadi andaikan mamaku sudah berada di dekat – dekat papa.
Papa tetep gak lihat , dan malah mencari yang lain.
Saya : Busyet ! gak sopan amat !
Walaupun hubungan kita belum resmi sebagai ayah dan anak.
Saya pikir kamu harus tetap menjaga sikap dalam berbicara.
Suara : Aku minta maaf papa. Papa juga harus minta maaf.
Untuk selalu menunda kelahiranku.
Saya : Antara percaya atau tidak ini.
Gini aja, biar gampang . kalo kamu mau dilahirkan ,
Bantu saya menemukan calon istriku dan juga calon ibumu. OK !
Suara : Sudah sering aku bantu, dan selalu aku bantu!
Masalahnya papa selalu juga gak mau mendengar!
Saya : Baiklah! Baiklah! Baiklah!
Suara : Secepatnya yah pa?
Saya : Kamu yakin ?
Nanti kamu gak menyesal karena dunia yang ingin sekali kamu masuki
Itu tidak seindah yang kamu bayangkan.
Suara : Yakin . karena kelahiranku ke dunia sudah ditentukan oleh NYA.
Saya : OK ! mudah – mudahan saya dapat segera mendapatkan calon ibumu.
Suara : Pasti papa. Dan jangan ragu terus !
Saya : Sip! Sip ! Sip !
Suara : Love u papa! Wish u luck !
Saya : Love u too!
Masih ragu , masih bingung tentang apa yang baru saja saya alami , Entah ini nyata atau ternyata saya tertidur dan bermimpi. Mengingat percakapan tadi membuat saya tersenyum – senyum. Ada – ada saja !