Peristiwa teror acap kali menerpa negeri ini, baik yang hanya berupa ancaman atau yang benar benar terjadi. Teror yang sangat mengemuka saat ini adalah teror bom . Tulisan ini tidak akan membahas teror bom secara detil , tetapi lebih membahas tentang korban pengeboman, yang tentu saja juga tidak dalam cara yang serius. Mari...
Beberapa hari yang lalu telah terjadi peristiwa bom bunuh diri , bom bunuh diri tersebut dilakukan di dalam sebuah rumah ibadah. Sebuah tindakan yang sulit untuk dicerna logika. Perangkat bom yang digunakan si pelaku cukup sederhana yakni terdiri dari mur , baut , paku , dan tentu saja bahan peledak dan timer. Dari korban luka luka yang sangat serius terdapat seorang kepala polisi , sebut saja namanya Pak Kepala Polisi Badrun Alamsyah. ( bukan nama sebenaranya ).
Pak Badrun mendapatkan luka yang cukup serius dikarenakan banyak serpihan baut , mur serta paku di dalam tubuhnya . dan komponen komponen tersebut cukup gesit melesak ke dalam tubuh Pak badrun sehingga mencapai titik-titik yang sulit dijangkau.
Upaya penyelamatan Pak Badrun tidak dapat dilakukan di rumah sakit setempat , karena tenaga medis yang kurang cakap serta seperti biasa , peralatan medis yang tidak lengkap. Setelah peristiwa meledaknya bom , dan melukai tubuhnya , kondisi mental dan psikis pak badrun masih cukup baik, beliau terlihat tegar walau di dalam tubuhnya masih banyak tersisa serpihan serpihan bom serta beberapa mur. Beliau masih bisa bercakap – cakap . walau secara logis juga terlihat shock.
Penanganan kondisi Pak Badrun di Ibukota ternyata sangat tanggap dan cepat . Secara tepat dan cepat dokter dokter spesialis mengalisa letak serpihan dan mur , berdiskusi dan mempersiapkan semua persiapan untuk operasi pengambilan serpihan material bom di tubuh Pak Badrun. Operasi yang ditangani para dokter ahli ini berlangsung sukses , dan Pak Badrun pun selamat.
Tetapi anehnya setelah operasi berjalan lancar dan selamat , kondisi Pak Badrun justru menjadi drop secara mental. Wah ada apa ini ? Menurut istri Pak Badrun , kemarin bapak setelah operasi baik baik saja . tetapi mendadak murung dan sedih setelah ketua tim dokter menemuinya. Dan istri Pak Badrun tidak mengetahui isi percakapannya. Tetapi berkat penyelidikan bisa didapat bocoran pembicaraan antara ketua tim dokter dan Pak Badrun. Berikut adalah sedikit bocoran tersebut :
Ketua tim dokter : Hallo ! Pak Badrun.
: Gimana sehat ? kondisi membaik ?
Pak Badrun : baik Dok !
Ketua tim Dokter : Kami telah bekerja keras dan kami berhasil Pak Badrun .
: Kami telah berhasil mengeluarkan 5 butir mur di rongga dada Pak Badrun .
: Beberapa serpihan di lengan dan lengan pak badrun .
: Dan yang terakhir kami juga telah berhasil mengeluarkan serpihan dalam bentuk intan dan emas di wajah bapak.
Pak Badrun : HAH !
: Serpihan di wajah saya juga dokter bersihkan ?
Ketua tim dokter : ( dengan bangga ) Iya Pak , semua material yang kami anggap serphan bom telah kami keluarkan dari tubuh bapak .
Pak Badrun : Mati aku !
Tamat sudah Karirku !
Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Pak Badrun setelah mengucapkan kata kata itu, ketua tim dokter pun merasa tidak nyaman , lalu pamit .
Sejak itu Pak Badrun menjadi murung , istrinya dan para kerabat serta orang – orang terdekat mempunyai pemikiran , mungkin Pak Badrun merasa karirnya terancam , karena beliau tidak mampu mendeteksi adanya bom , dan bom tersebut meledak di wilayah kekuasaan beliau serta terlebih lagi beliau juga menjadi korban yang cukup parah.
Usik punya usik , selidik punya selidik , akhirnya diketahuilah penyebab runtuhnya mental Pak badrun , Operasi bukan hanya menyelamatkan hidup Pak Badrun dengan mengangkat semua material bom yang masih melekat dalam tubuhnya , tetapi tim dokter juga tapi seizin pak Badrun juga telah mengangkat semua susuk yang dimiliki Pak Badrun. Dimana benda tersebut selama ini diandalkan Pak Badrun dalam menitti karirnya.
Tulisan ini Cuma buat lucu lucuan ajah tanpa berdasar kisah nyata. Tanpa bermaksud menyingung siapapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar